Wednesday, August 13, 2008

Relaxing Mind and Body

Akhirnya setelah beraktivitas banyak, hari ini bisa sedikit rileks. Untung cuaca disini cukup mendukung. Seharian ini listrik padam di rumah tapi kali ini justru menyenangkan karena jadi bisa berpisah sebentar dengan semua gadget-ku.
Biasanya, aku g isa hidup tanpa gadget-gadget ku yang menyenangkan (mnrtku loh...jd jgn protes. Hehehe) tapi hari ini aku justru pengen lepas dari itu semua biar g stress. Soalnya kalo liat laptop skrg ini rasanya kaya menatap setumpuk tugas yang belum selesai.
Nah karena merasa tersiksa jadi hari ini aku melakukan relaksasi. Menikmati udara pegunungan (soale rumah e emang di gunung. Hahaha) sambil nyamil biskuit, minum teh mint, menikmati hari yang gerimis dan dingin (harusnya sejuk si cm mgkn gara2 kelamaan di Surabaya jadi kerasa dingin banget kali). Dah gitu sepi lagi di rumah. G ada suara bising mobil apa motor yg lewat setiap saat kaya di kost. Jadi tambah sip kan? Hahahaha...
Jadi dapat disimpulkan kalo hari ini bener2 bisa rileks. Hohoho... Tapi pengen balik ke Surabaya juga hbsnya skrg udah g ada temen yg sdg berlibur jd terlalu sepi malah. Hahahahaha....

(posted from mobile e-mail)

Pebulutangkis Indonesia Masih Berjuang Raih Medali

Pebulutangkis tunggal putra asal Surabaya, Sony Dwi Kuncoro terus bertahan untuk memperoleh medali dan mengejar rekan putrinya, Maria Kristin Yulianti. Kemarin ia memenangi pertandingan melawan pemain Finlandia, Ville Lang, 21-13, 21-18 yang berlangsung di Beijing University of Technology Gymnasium.
Dengan begitu, kamis (14/8) Sony akan melawan pebulutangkis unggulan kedua Malaysia, Lee Chong Wei. Sony rupanya akan menjadi tumpuan baru Indonesia untuk merebut medali olimpiade dari cabang bulutangkis tunggal putra.
Selain Sony, pebulutangkis putri Indonesia, Maria Kristin juga terus memantapkan langkahnya untuk merebut medali dengan maju ke babak perempat final.
Ganda campuran Indonesia, Nova/Lily, juga unjuk gigi dengan mengalahkan pemain pasangan Korea Han Seng Hun/Hwang Yumi. Dengan begitu, ganda campuran Indonesia akan maju ke babak perdelapan final.
Sayangnya, keberhasilan ganda campuran Indonesia ini tidak diikuti oleh ganda putra Indonesia, Alvent/Luluk. Pasangan ganda putra ini langsung kalah dari pasangan Jepang, Keita/Tadashi.

(posted from mobile e-mail by Adhitya, various sources used for this report)

Tuesday, August 12, 2008

Taufik Tersingkir, Maria Terus Melaju

Pada pertandingan kualifikasi, Taufik Hidayat, pebulutangkis tunggal putra Indonesia langsung dipaksa untuk menyerah oleh Wong Chong Hann, seorang pebulutangkis veteran dari Malaysia. Taufik langsung menyerah 19-21, 16-21. Sedangkan pebulutangkis putri Indonesia, Maria Kristin, terus maju ke babak perempat final setelah mengalahkan Tine Rasmussen dari Denmark dengan score 18-21, 21-19, 21-14 di University of Technology Gymnasium. Pada babak delapan besar, Maria nantinya akan menghadapi pemain dari India Saina Nehwal.
Dari cabang angkat besi Indonesia telah meraih dua perunggu. Perunggu kedua diperoleh lifter Triyatno pada angkatan clean&jerk.

Monday, August 11, 2008

One More Victory From Beijing Olympiad!

Maria Kristin berhasil mengalahkan lawannya dari Spanyol, Yoana Martinez dengan score 21-9, 21-14 pada 10 Agustus 2008. Dengan demikian, pebulutangkis tunggal dari Indonesia ini akan maju ke babak penyisihan 16 besar dan bertemu dengan pemain dari Denmark, Tine Rasmussen, yang telah mengalahkan lawannya dari Lithuania.
Jadi, ayo terus maju Indonesia!!! *semangat!!!*

Ganda Putri Bulutangkis Indonesia Kalah

BEIJING--MI: Ganda putri bulutangkis Indonesia Vita Marissa dan Liliyana Natsir kalah dua game langsung 19-21, 15-21 dari pasangan China Yang Wei dan Zhang Jiewen, dalam pertandingan bulutangkis OLimpiade 2008.

Dalam pertandingan yang dimainkan di Beijing University of technology Gymnasium, Beijing, Minggu (10/8), ganda putri Indonesia terus memberikan perlawanan terhadap ganda putri China yang kuat tersebut.

Pertandingan yang berlangsung selama 40 menit tersebut berjalan cukup menarik ketika kedua tim sama-sama memainkan permainan cepat.

Juara Indonesia Terbuka Super Series, Vita/Liliyana memimpin lebih dulu pada game pertama hingga kedudukan 10-4 dan 15-11 sebelum ganda putri peringkat satu dunia Yang/Zhang menyamakan kedudukan 15-15.

Pasangan Indonesia peringkat tujuh dunia itu sempat mencuri dua angka sebelum Yang/Zhang melaju untuk memimpin 19-17 dan kemudian disamakan kembali menjadi 19-19 oleh Vita/Liliyana.

Namun Yang/Zhang membuktikan diri sebagai pasangan yang tidak mudah dikalahkan dengan merebut dua angka terakhir untuk memenangi game pertama 21-19.

Pada game kedua, tim ganda putri Indonesia tampak berupaya memperbaiki permainan yang terlihat dengan agresifnya pasangan Vita dan Liliyana.

Namun pertahanan dan serangan yang ditunjukkan oleh dua pemain China tersebut membuat pemain Indonesia gagal merebut game kedua, sehingga harus menyerah 15-21.

Kekalahan tersebut membuat Vita dan Liliyana bisa fokus ke nomor ganda campuran dengan pasangan masing-masing.

Vita akan berpasangan dengan Flandy Limpele sedang Liliyana bersama Nova Widianto akan menjadi unggulan pertama pada nomor yang sama, mereka diharapkan menjadi penyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia.

Nomor ganda campuran akan mulai dipertandingkan pada Selasa (12/8) dalam turnamen bulutangkis yang akan berlangsung hingga 17 Agustus. (Ant/OL-02)



(Sumber: Media Indonesia Online, http://mediaindonesia.com/webtorial/olympic2008/?ar_id=OTkw)

Olimpiade 2008 Beijing Indonesia Mulai Kemenangan

BEIJING (SINDO) – Langkah kontingen Indonesia pada Olimpiade 2008 Beijing diawali sukses Maria Kristin Yulianti yang berhasil melaju ke babak kedua nomor tunggal putri cabang bulutangkis.

Maria Kristin berhasi lolos dari lubang jarum setelah menaklukkan pemain Jerman, Juliane Schenk, 18-21, 21-12, 22-20 di Beijing University of Technology Gymnasium, Beijing, kemarin. Kemenangan Maria dalam pertandingan yang berlangsung dramatis setidaknya bisa menjadi pemicu bagi atlet lain yang baru akan berlaga hari ini.

Pada pertandingan pembuka, gadis kelahiran Tuban, 25 Juni 1985, itu menunjukkan kekuatan mental lebih baik dibandingkan lawannya.Hasil ini terhitung mengejutkan bagi Maria, jika melihat peringkat dunia Schenk yang berada delapan tingkat di atasnya, 13. Pertandingan itu tidak dilalui dengan mudah oleh Maria. Peraih medali emas SEA Games 2007 itu malah terdesak di set pertama, meski mencoba berinisiatif menyerang.

Dia kerap melakukan blunder saat permainan bola di depan net. Akibatnya, pemain yang memiliki peringkat 21 Badminton World Federation (BWF) itu gigit jari. Dia kehilangan set pertama di tangan pemain yang pernah dikalahkannya di Piala Uber 2004. Untung, mental Maria tak ikut jatuh. Justru di set kedua dia bangkit dan mulai menemukan permainan terbaik dengan terus menekan Schenk, termasuk lebih berhati-hati dalam menerapkan pola permainan di depan net.

Hasilnya luar biasa. Dia mampu merebut kemenangan di set kedua dengan selisih cukup telak, sembilan poin. Dia bahkan mampu menutup laga itu dengan kemenangan setelah bertarung ketat di set penentu. ”Saya sempat gugup di set pertama. Karena itu, saya tidak bisa menemukan permainan terbaik saya di set itu. Baru di set kedua saya lebih rileks, sehingga bisa mengendalikan laga dengan baik,” ujar Maria yang akhirnya memenangkan pertandingan dalam waktu 69 menit.

”Angin yang bertiup kencang juga sedikit mengganggu penampilan saya,” imbuhnya. Setelah lewat dari babak pertama, peluang Maria di babak kedua cukup menjanjikan. Dia akan ditantang Yoana Martinez. Pebulutangkis asal Spanyol itu lolos ke babak kedua setelah mengalahkan atlet Australia Erin Carrol 21-9,21-16. Di atas kertas Maria memang lebih bagus dari Martinez.

Apalagi faktanya pemain Spanyol itu belum pernah mendapat gelar juara di turnamen internasional yang diikutinya. Paling tinggi dia menjadi runner-upseperti di Kenya Internasional 2008 dan Mauritius Internasional 2008. ”Saya harap Maria bisa menjaga performanya seperti babak pertama tadi (kemarin).

Yang penting saya bersyukur dia bisa membalikkan kondisi dan memetik kemenangan,” ujar Wakil Ketua Umum II KONI/KOI Pusat Sri Sudono Sumarto kepada SINDO kemarin. Hal senada diungkap Sekretaris Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam. Dia mengaku puas dengan kemenangan Maria. Tentu dia juga berharap Maria bisa terus melangkah ke jenjang lebih tinggi.

”Saya melihat Maria makin matang, meski alam bertanding tidak mendukungnya. Saya harap dia bisa terus menjaga peluangnya. Sampai sekarang memang cabang bulu tangkis saja yang bisa menjadi harapan (Indonesia meraih) emas,” ujar Wafid. Kemenangan Maria pada laga pembuka diharapkan menjadi pelecut semangat bagi Lilyana Natsir/ Vita Marrisa yang akan terjun di ganda putri hari ini.

Maklum, mereka akan mengawali langkah dengan menghadapi pasangan China, Yang Wei/ Zhang Jiewen, yang saat ini berperingkat nomor satu dunia. Di atas kertas, sulit bagi dua Srikandi Indonesia itu melaju ke fase berikutnya. Sebab, dari segi kualitas terdapat perbedaan yang begitu mencolok. Dari sisi rekor bertanding pun, Lilyana/ Vita yang menempati urutan ketujuh dunia selalu kalah ketika berjumpa Yang/ Zhang di tiga turnamen sebelumnya.

Kekalahan itu terjadi saat Denmark Super Series 2007, Prancis Super Series 2007 dan Kejuaraan Asia 2008. Selain itu, prestasi Yang/ Zhang sepanjang musim ini begitu cemerlang. Dari enam laga yang diikuti, lima di antaranya berbuah trofi juara, termasuk Piala Uber. Di Inggris Super Series, mereka juga menjadi semifinalis. Sebaliknya, Lilyana/ Vita baru merengkuh satu kemenangan dari delapan pertandingan, yakni Indonesia Super Series.

Prestasi lainnya hanya sampai menjadi semifinalis Singapura Super Series dan Kejuaraan Asia. Sisanya kerap terhenti di babak 16 besar. Walau demikian, Manajer Tim Bulutangkis Lius Pongoh masih percaya Lilyana/ Vita bisa berbuat lebih untuk Indonesia. Berada di peringkat 9 BWF bukan berarti peluang merebut kemenangan hilang sama sekali. Semua sangat tergantung strategi dan permainan yang akan diterapkan kedua pemain di lapangan.

”Pelatih memang punya peranan dalam membentuk atlet potensial, tapi setelah di lapangan itu sangat tergantung pada pemain, terutama (bagaimana) mengatur strategi dalam meredam lawan,” ujar Lius kepada SINDO tadi malam. Menurut Lius, Lilyana dan Vita memang harus cerdas dan tanggap dalam menghadapi serangan lawan. Apalagi, Yang/ Zhang adalah ganda nomor satu dunia yang tentu sudah memiliki cara menaklukkan ganda Indonesia.

”Di lapangan situasinya tidak bisa diprediksi. Semuanya bisa berubah sewaktuwaktu,” ujar manajer tim bulu tangkis Indonesia di Olimpiade 2008 Beijing itu. Di sisi lain, Lius juga berharap Lilyana dan Vita tetap bermain tanpa beban. Jika hal itu bisa dilakukan, bukan mustahil itu akan menjadi kekuatan tersendiri yang bisa menghancurkan pasangan terbaik dunia itu.

”Saya harap sikap tanpa beban itu akan menjadi motivasi tersendiri bagi mereka, sehingga penampilannya akan jauh lebih baik. Faktanya sudah banyak. Jika pemain tampil dengan beban berat, itu akan membahayakan posisinya. Sebaliknya, jika bermain lepas, justru akan menjadi senjata mematikan bagi lawan,” ujar Lius. Lius sadar kekuatan Lilyana/ Vita tak setangguh Yang/ Zhang karena Lilyana dan Vita lebih memiliki spesialisasi di ganda campuran.

Jadi, sangat mungkin jika kekompakan mereka tidak sebagus saat tampil di nomor ganda campuran. Sejauh ini Lilyana memang lebih banyak berpasangan dengan Nova Widianto di ganda campuran. Bahkan mereka kini menjadi ganda campuran terbaik dunia. Kondisi sama juga terjadi dengan Vita.

Dia juga lebih piawai bermain ganda campuran bersama Flandy Limpele. Bahkan, mereka kini menjadi pasangan terbaik ketiga dunia. ”Kondisinya memang seperti itu. Jadi, saya berharap Lilyana dan Vita bisa bermain cerdas dalam pertandingan besok. Dan tentu, mereka juga harus tetap tampil lepas,” harapnya.(m ridwan)
(Sumber: Seputar-indonesia.com) 

Sunday, August 10, 2008

Olimpiade Beijing 2008: The Summer Games





Games of XXIX Olympiad adalah nama resmi untuk olimpiade musim panas yang dihelat di Beijing, Tiongkok. Acara ini secara resmi dibuka pada tanggal 8 Agustus 2008. Menurut budaya Tiongkok, angka 8 diasosiasikan dengan kemakmuran. Mungkin dengan alasan itulah olimpiade kali ini dilaksanakan tepat pada tanggal 8 bulan 8 tahun 08. Tidak hanya itu saja! Upacara pembukaan olimpiade kali inipun dilaksanakan tepat pukul 08:08:08 CST! Pertandingan olimpiade kali ini direncanakan berakhir 24 Agustus 2008.

Logo, Maskot, dan Motto 

Logo resmi yang digunakan adalah "Dancing Beijing". Gambar dalam logo ini diambil dari karakter jing [京] dalam kata beijing [北京]. Maskot olimpiade kali ini diberi nama Fúwá [福], secara harfiah Fúwá berarti boneka-boneka keberuntungan. Masing-masing boneka juga mewakili kelima cincin olimpiade yang juga merupakan lambang 5 benua yang ada di dunia. Logo Dancing Beijing diperkenalkan secara resmi pada Agustus 2003 di Qin Nian Dian [祈年殿] dalam upacara yang dihadiri oleh 2008 orang. Kemudian pada 26 Juni 2005, Komite Olimpiade Beijing mengumumkan motto olimpiade Beijing ini adalah "One World, One Dream" atau dalam bahasa aslinya Tong Yige Shijie, Tong Yige Mengxiang [同一个世界,同一个梦想] 。 Selain itu, ada juga yang unik dari nama kelima maskot olimpiade ini. Maskot tersebut bila digabungkan akan membentuk kalimat Běijīng huānyíng nǐ (Beijing menyambut anda).

Medali

Medali yang akan dibagikan pada Olimpiade kali ini juga dapat dikatakan cukup unik karena akan kita temukan cincin giok di bagian belakang atau punggung medali. Giok melambangkan kebudayaan yang dimiliki oleh China juga. Dikatakan material giok untuk medali ini diambil dari Kunlun, sebuah daerah dimana ditemukan tambang giok terbesar dan memiliki kualitas bagus.




Opening Ceremony of Beijing Olympiad 2008 


 

Upacara pembukaan Olimpiade Beijing dilaksanakan di Stadion Nasional Beijing yang dikenal sebagai The Bird's Nest Stadium. Upacara pembukaan olimpiade dimulai pukul 08:08:08pm CST, 8 Agustus 2008. Disebutkan bahwa dalam upacara pembukaan ini melibatkan sekitar 15.000 orang. Menurut berita yang dilansir oleh Metro TV, pemirsa yang menonton acara pembukaan olimpiade kali ini tidak kurang dari 4 milyar orang.
Sebagai pengarah acara upacara pembukaan kali ini, panitia penyelenggara menjatuhkan pilihannya pada sutradara kenamaan dari China Zhang Yimou dan Zhang Jigang. Mereka juga dipercaya untuk mengadakan upacara penutupan olimpiade musim panas ini. Dalam olimpiade kali ini, tuan rumah menampilkan beberapa musisi seperti pianis Lang Lang (China), penyanyi sopran Sarah Brightman (Inggris), dan Liu Huan (China).

Sumber dari Wikipedia menyebutkan bahwa olimpiade kali ini berbeda dari olimpiade-olimpiade sebelumnya dalam hal urutan defile negara peserta. Biasanya, urutan ditentukan berdasarkan urutan abjad nama negara peserta namun kali ini urutan didasarkan pada jumlah sapuan kuas karakter nama masing-masing negara peserta dalam Hanyu.
Dalam upacara pembukaan pesta olah raga ini, mantan pesenam dari negeri tirai bambu Li Ning mendapat kehormatan untuk menyalakan api kaldron. Berdasarkan sumber dari Suara Merdeka, Li Ning meluncur turun ke dalam stadion menggunakan kabel. Dalam sebuah slow motion, dia menunjukkan simulasi berlari mengelilingi arena sebelum menyulut api di kaldron raksasa.

Disebutkan pula bahwa upacara pembukaan olimpiade kali ini adalah yang paling spektakuler dan mendapat banyak pujian dari segala penjuru dunia dibandingkan dengan seluruh upacara pembukaan olimpiade yang pernah ada.

Olimpiade Termahal Sepanjang Sejarah
Banyak sumber mengatakan bahwa olimpiade musim panas ini adalah yang termahal sepanjang sejarah. Tak kurang dari 40 milyar USD dikeluarkan oleh pemerintah China untuk memperbaiki semua infrastruktur yang ada demi terlaksananya olimpiade ini. Mantan ketua dari International Olympiad Committee atau IOC sendiri juga pernah berkata kalau Olimpiade Beijing akan menjadi sebuah Olimpiade terbesar yang pernah ada.

Berdasarkan sumber dari Kompas, Pemerintah China mengeluarkan dana tersebut untuk pembangunan infrastruktur baru. Selain itu, mereka juga menyediakan 13 miliar dollar AS lebih untuk memperbaiki kualitas lingkungan, yang meliputi pembongkaran dan pemindahan pabrik-pabrik serta menanam puluhan juta pohon baru.

Beijing mendapat dana khusus 40 juta dollar AS dari Pemerintah China untuk pembangunan 3.700 toilet baru di penjuru kota. Semua pengeluaran itu menempatkan Olimpiade 2008 sebagai Olimpiade dengan biaya penyelenggaraan termahal.

Untuk urusan termahal tidak berhenti sampai disitu saja, harga hak siar untuk acara kali inipun adalah yang tertinggi. Menurut Kompas dan Media Indonesia, pada Olimpiade Atlanta 1996 total pendapatan hak siar mencapai 930 juta dollar AS. Sedangkan untuk Olimpiade kali ini, harga hak siar yang dipatok adalah sebesar 1.5 juta dollar AS. Diperkirakan pendapatan total dari penjualan hak siar Olimpiade Beijing 2008 ini mencapai 2 milyar dollar AS.

Just to Know
Menurut Times, lebih dari 300.000 rumah digusur untuk pembangunan sarana Olimpiade ini. Para warga yang terkena gusur direlokasi oleh pemerintah dan polisi disiagakan untuk menahan gelombang protes dari warga. Selain itu, hingga detik penyelenggaraan Olimpiade Beijing masih perlu berurusan dengan polusi yang sangat parah. Disebutkan, untuk sekarang ini polusi udara di kota Beijing masih berada 2-3 kali di atas ambang batas aman yang dikeluarkan oleh WHO. Hal ini tentunya akan cukup menganggu para atlit dalam menampilkan performa terbaik mereka.

Kontingen Merah Putih mendapatkan urutan ke-55 dari posisi awal 56 pada waktu defile upacara pembukaan Olimpiade Beijing karena pemilik nomor 55 yaitu Brunei Darussalam dicoret pada menit-menit terakhir. Tim dari Indonesia ini mengenakan pakaian adat betawi dipadu dengan kain songket. I Gusti Made Oka Sulaksana memimpin barisan atlit kebanggaan Indonesia ini sambil membawa bendera Merah Putih.

Dalam upacara pembukaan Olimpiade kali ini tak kurang dari 91 ribu orang memadati stadiun Nasional Beijing yang dikenal sebagai stadiun sarang burung. Olimpiade kali ini akan terbagi dalam 302 pertandingan dari 28 cabang olahraga.

Lambang masing-masing cabang olahraga yang ditandingkan disebut sebagai "The Beauty of Seal Characters".

TVRI adalah satu-satunya televisi di Indonesia yang memperoleh hak siar atas pelaksanaan Olimpiade Beijing 2008.

Selain Beijing ada beberapa lokasi tempat pertandingan yang lain yaitu di Hong Kong, Qing Dao, Tianjin, Shanghai, dan Qinhuangdao.



(dari berbagai sumber)

Thursday, August 7, 2008

Preparing the Departure

Sudah keterima, tentu aja seneng banget. Siapa si yang ga seneng klo udah berharap-harap bisa kesana dan sekarang mendapat golden ticket buat pergi kesana bukan seminggu atau dua minggu tapi 6 bulan!!! Gimana ga seneng coba?

Nah mulailah aku mengurus segala dokumen buat pergi kesana mulai dari formulir pendaftaran ke Momoyama Gakuin, lalu paspor. Maklum, karena belum pernah ke luar negeri makannya belum punya paspor. Paspor jadi, aku masih harus ujian akhir semester jadi rehat dulu. Habis itu aku ngurusin magang pertamaku di Jakarta. Nah proses magang ini menyita semua waktuku buat mengurus dokumen-dokumen pindah ke Jepang. Jadi, aku tinggalkan semua hal yang berkaitan dengan Jepang-Jepangan ini. Konsentrasi penuh ke magang dulu karena ini menyangkut kuliah. Yah sesuai dengan komitmen awal untuk menyelesaikan setiap perkara yang ada saat ini. Klo aku lepas dari komitmen ini pasti kegiatan magangku bakalan terlantar dan kegagalan jilid ke sekian bisa nongol lagi untuk dicetak dan diterbitkan *halah...*

Bukannya takut gagal, tapi jangan sampe hal yang sudah kita tahu dan keliatan bakalan gagal diterusin aja. Untuk urusan gagal mungkin sudah berkali-kali datang tapi yang terus aku inget-inget adalah kata-kata ini 'orang sukses bukanlah orang yang tidak pernah mengalami kegagalan tapi orang sukses adalah orang yang berhasil bangkit dari setiap kegagalan yang dialami' Hmmmmm....benar-benar kata bijak ya? Hehehehe... Selama kita masih hidup, kita ini masih selalu punya pilihan untuk menyelesaikan semua permasalahan yang datang pada diri kita karena hidup itu sendiri penuh masalah. Hahahahaha...... Yah, lumayan terkesan juga sama kata-katanya si Soichiro Honda, "Sukses adalah 99% kegagalan"

Nah setelah urusan kuliah selesai aku mulai ngurusin lagi ni dokumen perpindahan dari Petra ke Momoyama. Satu masalah besar! Miskomunikasi antara kajur-BAKP-BAAK tentang mata kuliah transfer. Tapi yah semoga tetep bisa jalan dan ini tidak merugikan aku lagi aja. Hohohoho....

Hal-hal itulah yang harus disyukuri karena kalo diliat dari positifnya, banyak hal lagi yang harus disyukuri juga. Mungkin juga ini adalah jalan impian yang sudah dirancang oleh Tuhan ketika aku meminta entah waktu sadar atau dalam mimpi *mimpi aja masih bisa berharap. Hahahaha....* Padahal kalo selama ini dipikir-pikir kok bisa ya aku dapet beasiswa ini? Padahal orang lain jauh lebih punya kesempatan melihat prestasi-prestasi yang mereka punya. Tapi aku tetep bersyukur kok, bersyukur masih bisa menjadi orang yang beruntung walaupun tidak pernah menjadi yang terbaik.

"Dalam hidup, aku tidak pernah menjadi yang terbaik. Aku hanyalah orang yang beruntung karena bisa mendapat banyak kesempatan. Untuk itu aku akan selalu memberikan yang terbaik pada setiap kesempatan yang telah diberikan. Adhitya."

Tomorrow never knows...It's happy line [Yui]. Coz, tomorrow is a mystery. What will happen to me next? I don't know....


 

Next... mungkin sudah cerita waktu di Jepang. Hahahaha...

Wednesday, August 6, 2008

The Cherry-blossoms Country

Yah, boleh dibilang ini adalah negara Asia yang paling ingin kukunjungi. Dulu aku sering berandai-andai untuk pergi ke negara ini dan sekarang ada penawaran untuk kesana di depan mata lagi. Seneng...bingung....bahagia...takut.... semua jadi satu ga karuan. Ditambah lagi batas terakhir pengajuan permohonannya adalah keesokan harinya. Tambah pusing lagi. Ini adalah masa kebimbangan terbesar dalam membuat keputusan. Akhirnya, dengan penuh kebingungan dan harapan aku kembali harus bekerja di puskom. Nah, waktu nya sekali lagi sangat pas. Waktu itu aku jaga sama ce Fang2, mahasiswi sastra Tionghoa.

Waktu itu, kita sebenernya belum terlalu kenal tapi mungkin karena aku ini orangnya sok akrab kali ya maka jadilah aku ngomongin masalah ini. Jawaban yang dikeluarkan olehnya sesuai dengan harapan yaitu daftar aja siapa tau dapet. Itu jawabannya, habis itu dia cerita waktu sekolah di Tianjin, China. Aku jadi tambah kepengen dan semangat daftar. Maka selesai jaga puskom jam setengah delapan malam aku langsung pulang kos dengan penuh semangat kemudian buka laptop tercinta untuk bikin lamaran ikut program itu. Ga ada pikiran sama sekali berapa banyak saingan yang harus dihadapi mengingat ini saingannya satu universitas lho! Alhasil, jadilah lamaran *yang sampe sekarang aku masih merasa kurang puas sama isinya* dengan banyak kendala dan ketidak-maksimalan yang ada karena hanya dibuat dalam waktu H min beberapa jam. Besoknya, dengan penuh keyakinan aku masukin lamaran tersebut ke BAKP. Dua hari kemudian aku harus ambil test toefl karena hasil test ku yang lama udah kadaluarsa. Sehari setelah test toefl yang sangat gelap dan pasrah terhadap hasilnya tersebut aku harus maju untuk wawancara dalam bahasa inggris. Yah dengan bahasa inggris yang lumayan plegak-pleguk *padahal klo tertulis aku bisa sangat over confidence inggrisku tu baguslah* gak jelas itu aku coba jawab satu persatu pertanyaan yang diajukan. Akhirnya setelah dicecar hampir satu jam dengan pertanyaan bahasa inggris, selesai juga dengan penuh kebingungan. Hahaha....

Sekarang tinggal tunggu hasilnya, diterima apa ngga. Aku anggap waktu itu ga ikut program ini sama sekali, makannya aku bisa kuliah dengan perasaan biasa-biasa saja tanpa harap karena sebenernya aku ini ber-feeling antara pasti diterima dan ngga keterima juga. Daripada aku bingung mikirin mendingan aku ga mikir *dasar!!!*

Kira-kira seminggu kemudian aku dapet sms dari Ms. Grace Swestin berkaitan dengan beasiswa ini. Tapi aku juga belum merasa seneng, bukan sama sekali ga seneng soalnya aku menunggu jam 4 sore dengan penuh harap dan setelah jam 4 aku berjalan dengan semangat ke kantor dekan. Nah disini aku diberitahu klo aku diterima tapi berangkat musim semi. Lah? Kok isa? Dalam pikiran 'benere aku ni keterima pa ngga to? Apa ini hanya sekedar penolakan secara halus?' o_O

Nah aku baru benar-benar merasa yakin setelah aku menerima sendiri surat dari BAKP yang menyatakan klo aku adalah salah satu dari kandidat yang sukses untuk berangkat kesana v^o^v


 

Next...Preparing the Departure -_-"

A Path to My Dream

Boleh dibilang, yah itulah kehidupan SMA yang penuh masalah, itulah masa-masa terberat (walaupun nantinya bakalan ada masalah yang lebih berat lagi). Jadi, setelah aku lulus dari program bahasa, aku memutuskan untuk melanjutkan ke universitas. Pilih universitas pun aku bingung, ga tau mau yang mana soalnya tawaran banyak. Nah akhirnya aku putuskan daftar di semua universitas yang ngasik formulir gratisan. Hahahahaha..... waktu itu ada ndaftar di Maranatha, Parahyangan, Petra, UPH, Ciputra. Hmmmm... UPH...kemahalan, ga sanggup. Ciputra... baru aja berdiri, belum ada lulusan sama sekali, jadi mutu masih dipertanyakan. Maranatha... ga ada jawaban. Parahyangan...ngasik jawaban telat keburu Petra. Jadi kesimpulannya aku masuk Petra. Walau sudah dinyatakan diterima tapi bukan berarti tanpa masalah. Aku daftar di Perhotelan dan sastra inggris tapi yang pilihan pertama yaitu perhotelan dinyatakan tidak boleh sama Petra karena aku dari jurusan bahasa. Ya sudah klo ga boleh, aku waktu itu jadi orang ga mau maksa lagi klo emang ga diperbolehkan (pengalaman pahit waktu SMA). Terus aku bingung antara pilih sastra tionghoa sebagai pengganti pilihan pertama atau ilmu komunikasi. Sekali lagi, karena waktu SMA ga bisa mandarin sama sekali aku lebih milih ilmu komunikasi karena aku rasa ni jurusan keren juga apalagi alat-alat broadcast TV-nya. Hahaha... rasanya ini adalah motivasi yang salah. Tapi...yah pada akhirnya aku memutuskan kalo ilmu komunikasi lah yang tepat dan hingga sekarang akhirnya aku ada disini.

Keputusan ini tidak perlu disesali karena aku bisa bertemu dengan banyak orang yang OK2 dan aku rasa banyak dari mereka besok pasti bisa jadi orang yang hebat-hebat *dan aku sendiri terkadang merasa tidak ada apa-apanya dibanding mereka semua*. Disinilah aku baru mulai merasa untuk berpikir mengenai masa depan. Dan... sampe sekarang aku masih belum nemu jawabannya *hiks...T_T*.

Nah, berkat masa SMA yang penuh dengan ketidakberesan hidup, aku jadi belajar mengenai banyak hal. Yang jelas ada satu perubahan besar, aku adalah orang paling pesimistis di masa lalu dan sekarang aku bisa berubah menjadi orang yang selalu optimis terhadap banyak hal (walaupun tidak semua). Masa kuliah adalah saat-saat dimana aku mulai belajar untuk bisa menjalani hidup saat ini dengan sebaik-baiknya. Today is a gift, mungkin itulah yang aku coba jalani dan sangat susah. Dalam setiap semester selalu ada hal baru yang "memaksaku" untuk belajar. Saat kuliah TMMB, aku bertemu dengan narasumber yang luar biasa, beliau mengajarkan untuk selalu belajar berterimakasih dalam hidup. Sejak itu aku selalu berusaha untuk menapaki setiap perkara-perkara kecil yang terjadi selama proses ini berlangsung.

Kemudian, awal semester 4 aku memutuskan untuk mulai mencoba kerja sebagai part timer di puskom. Disini aku juga menemukan banyak teman yang luar biasa mendukung. Waktu kerja disini aku mengalami sebuah kebimbangan yang sangat besar juga. Apa ya? Yapz, ada penawaran beasiswa ke Jepang!

Apaaa???? Jepang? Hei, ini negara yang paling ingin kukunjungi sejak aku mulai masuk SMA! What the?!

Next...The Cherry-blossoms Country ^_^v

Beberapa Hal Yang (Ternyata Sekarang) Harus Disyukuri^^ [Part 2]

Mungkin Tuhan mau bilang klo aku terlalu sombong kali karena semua yang terjadi sangat pas. Pelajaran yang paling kusenangi dimana aku bisa merasa lebih jago dari yang lain ya matematika. Dan ternyata justru pelajaran inilah yang pada akhirnya gagal dengan sukses. Dengan rekomendasi dari guru matematika ku aku masuk IPA juga walaupun sebenernya ga punya hak disana sama sekali. Walaupun pada akhirnya masuk IPA, tidak ada satu pun rasa senang yang datang karena waktu itu aku sudah down. Inilah puncak dimana aku merasa menjadi orang goblok sedunia *lebai ya? Tapi kenyataan*

Sudah masuk IPA pun karena dengan membawa perasaan semacam itu akhirnya juga tidak bisa berprestasi, jadi pemurung, tidak pernah konsentrasi belajar, dan akhirnya justru semua nilai tambah hancur berantakan. Kemudian dengan segenap tekad dan keberanian memutuskan untuk pindah ke jurusan dimana aslinya aku keterima yaitu di program bahasa. Yah sebenernya agak takut juga ambil keputusan ini. Tapi mau gimana lagi? Mungkin waktu itu aku adalah murid paling bermasalah di sekolah. Hmmmm.... banyak lah kejadian tak menyenangkan waktu itu dan sebagian besar akulah sumber dari masalah-masalah itu sendiri.

Singkat cerita, akhirnya aku pindah bahasa di semester kedua kelas XI. Waktu pindah aku pikir tidak akan ada masalah sama sekali. Tapi....

Semua kenyataan yang sudah terbalik tambah terbalik-balik ga karuan. Sampe aku mau ngomong apa lagi juga ga tau.... ternyata yang dari awal pindah aku kira belum ketinggalan pelajaran terlalu jauh justru menjadi sebaliknya *ga sadar apa klo lo itu udah ketinggalan 1 semester penuh?!* Nah aku tambah tertekan waktu pelajaran yang kuterima pertama kali di jadwal baru ku adalah bahasa Perancis. Disaat yang lain sudah pada bisa baca, aku belum bisa apa-apa. Jadi inget klo waktu itu aku benar-benar bisa nangis lagi setelah sekian lama berhenti nangis, di kelas lagi! Waktu itu mungkin krn saking merasa tertekan jadi ga sadar kalo ada air yang mengalir keluar dari mata.

Nah klo dipikir sekarang, aku baru merasa waktu itu aku ada kekuatan besar yang sudah menolong. Aku yang biasanya setiap hari putus asa dan hampir ga mau sekolah lagi karena merasa malu jadi tiba-tiba rajin. Ditambah lagi waktu itu guru Perancis mau ngasik pelajaran tambahan di luar jam kelas. Coba kalo aku yang dulu, pasti bolos klo ada beginian. Tapi waktu itu bisa ga bolos sama sekali walupun pulangnya jadi sore-sore. Dengan pelajaran ini aku kejar semua ketinggalan 1 semester dalam waktu setengah semester. Ini yang aku rasa luar biasa setelah beberapa tahun. Aku yang waktu itu bisa dibilang nol sama sekali, bisa dapet nilai 90 waktu ujian Perancis. Nah sejak itu program tambahan ini selesai. Bahkan sampe lulus kelas XII pun aku ga ambil les Perancis lagi. Hebat ya? Aku juga baru-baru ini merasa hal itu sekarang jadi keliatan keren. Hahaha...

Sampe aku lulus dengan nilai yang memuaskan, aku baru bisa merasa dan berkata kalo keputusanku untuk melanjutkan studi disini sejak awal tidak ada yang salah (padahal pertama kali aku pindah justru akulah orang yang paling pesimis bisa lulus). Dan sekarang justru aku merasa kalo ini adalah sebuah jalan yang sudah dirancang sejak awal. Jalan yang mempertemukanku pada banyak orang-orang baru, jalan yang membawaku pada harapan dan impian awal kehidupan SMA yang penuh masalah *hahaha...^^*.

Next... a Path to my dream

Beberapa Hal Yang (Ternyata Sekarang) Harus Disyukuri^^

Yapz... setelah melalui berbagai macam hal *halah* ternyata ada juga hal-hal yang kalo dipikir-pikir lagi jadi cukup menyenangkan juga ^^. Beberapa hari ini aku jadi kepikiran dulu waktu SMA, soalnya disinilah awal dari berbagai macam ketidakberesan dan kegagalan banyak terjadi. Hohohoho.... biasalah, zaman SMA itu saat aku dan mungkin kebanyakan teman-teman pas lagi rusak-rusaknya. Hahahahaha.....

Dari TK *jauh amat* sampe SMP itu....yah boleh dibilang kalo aku ini adalah seorang anak yang selalu bermain di zona aman, maksudnya penurut gt loh. Hahahahaha.... Nah waktu SMA bukannya ga penurut tapi jadi seenaknya sendiri *bedane apa coba?*. Selama di SMA, PR itu ga bakalan pernah digarap oleh Aditya!!! Apalagi Matematika! Paling males klo disuru ngerjain PR. Terus di kelas isinya ngobrol melulu dan sering ketiduran waktu lagi dijelasin *what the?!* parah ya? Hahahaha.... Terus satu lagi kebiasaan yang ga tau mau dibilang bagus apa ngga yaitu suka nantangin guru. Ooppss... jangan negative thinking dulu. Dulu, karena ga pernah garap PR matematika mungkin gurunya jadi jeleh kali. Alhasil dihukum keluar kelas. Bukannya menjalankan hukuman dengan baik malah jajan di kantin waktu disuruh keluar *duh kok jadi keliatan bengal ya?!* nah waktu si guru keluar buat nyuruh kita-kita yang ga bikin PR ini buat masuk kelas....dia ngeliat klo aku lagi makan malahan *siiiinnnnggg.......* dan.... tentu aja tambah dimarahin. Eh waktu di marahin aku ga inget kenapa gitu yang jelas waktu itu gurunya langsung kutantangin. Gini nih nantangnya, "Pak, buat apaan si garap PR? Gini aja deh, pokoknya setiap bapak kasik soal aku bisa selalu jawab udah cukup kan? Ga perlu garap PR lagi? Males tau pak!" Nah itulah awal dari perjanjian kita. Hahaha.... Nah karena selalu berhasil menjawab soal matematika dari yang gampang sampe yang susah maka aku tidak pernah lagi dipermasalahkan lagi PR nya *haduh haduh nakal e....* dan hal ini berlaku sampe aku lulus kelas XII lho? Hebat yo?

Dari tahun pertama aku masuk SMA sampe beberapa detik sebelum UAS kelas X semua berjalan dengan lancar-lancar saja. Sampe ada kejadian dimana aku ga bisa ngerjain soal matematika yang entah kenapa sejak SMA aku paling kuasai ini. Semalem sebelum UAS, aku ga bisa tidur sama sekali. Alhasil paginya ngantuk berat dan waktu ngerjain tu soal aku malah tidur sampe akhirnya baru bangun 10 menit sebelum lembar jawaban dikumpulkan tanpa ada satu nomor pun yang sudah aku jawab. Kemudian aku kaget dan langsung ngerjain menggunakan speed mode. Tapi Cuma berhasil ngerjain 15 soal dari 40 apa 45 soal yang ada *hiks*, padahal aku sangat yakin 100% klo soal2nya gampang. Sehari setelah UAS matematika aku dipanggil guru matematika n diteriakin "Kamu ini niat ngerjain soal apa ngga? Klo kamu iseng di kelas saya masih bisa tolerir karena kamu ini lebih cepet dong daripada temenmu yang lain. Tapi ini ujian kamu sendiri! Masak kamu bisa sampe kalah nilainya sama orang paling dung2 dikelas? Maumu apa? Kenapa kok bisa kaya gini?"....(dalam hati langsung mencelos....duh....). Tapi sikap ga mau ditekan masih aja ada, dengan enteng aku jawab "Waktu lagi ngerjain soalnya, aku tidur pak" (dengan nada yang sangat santai dan tanpa rasa bersalah *hebat yo?*). Dan pada akhirnya si guru hanya menjawab, "Ya udah, terserah kamu dah..."

Nah inilah sumber dari segala sumber malapetaka dalam kehidupan awal di SMA *dramastis cak....hahahaha*

Hasil akhir keluar (rapor maksude) dan disitu aku udah ada bad feeling sebelum ngambil. Dan ternyata benar terjadilah apa yang memang sudah harus terjadi. Nilai matematika ku yang selama ini aku banggakan langsung terjun bebas dari rata-rata 90 di semester 1 jadi 65 di semester 2 *GILAAA....banyak banget turunnya*. Nah karena yang diliat untuk pembagian jurusan di kelas XI adalah nilai semester 2 maka dengan sangat sukses aku langsung dinyatakan tidak bisa masuk ke jurusan IPA. Papi.... ngamuk besar dan ga mau ngajak ngomong sama sekali, setiap hari diomelin terus n disuruh pindah sekolah. Mami.... ga bisa ngapa-ngapain, ga bisa berkomentar, n ga bisa ngomong juga. Yah boleh dibilang ini adalah kejadian terburuk sepanjang perjalanan pendidikanku selama ini......

To be continued.... T_T