Boleh dibilang, yah itulah kehidupan SMA yang penuh masalah, itulah masa-masa terberat (walaupun nantinya bakalan ada masalah yang lebih berat lagi). Jadi, setelah aku lulus dari program bahasa, aku memutuskan untuk melanjutkan ke universitas. Pilih universitas pun aku bingung, ga tau mau yang mana soalnya tawaran banyak. Nah akhirnya aku putuskan daftar di semua universitas yang ngasik formulir gratisan. Hahahahaha..... waktu itu ada ndaftar di Maranatha, Parahyangan, Petra, UPH, Ciputra. Hmmmm... UPH...kemahalan, ga sanggup. Ciputra... baru aja berdiri, belum ada lulusan sama sekali, jadi mutu masih dipertanyakan. Maranatha... ga ada jawaban. Parahyangan...ngasik jawaban telat keburu Petra. Jadi kesimpulannya aku masuk Petra. Walau sudah dinyatakan diterima tapi bukan berarti tanpa masalah. Aku daftar di Perhotelan dan sastra inggris tapi yang pilihan pertama yaitu perhotelan dinyatakan tidak boleh sama Petra karena aku dari jurusan bahasa. Ya sudah klo ga boleh, aku waktu itu jadi orang ga mau maksa lagi klo emang ga diperbolehkan (pengalaman pahit waktu SMA). Terus aku bingung antara pilih sastra tionghoa sebagai pengganti pilihan pertama atau ilmu komunikasi. Sekali lagi, karena waktu SMA ga bisa mandarin sama sekali aku lebih milih ilmu komunikasi karena aku rasa ni jurusan keren juga apalagi alat-alat broadcast TV-nya. Hahaha... rasanya ini adalah motivasi yang salah. Tapi...yah pada akhirnya aku memutuskan kalo ilmu komunikasi lah yang tepat dan hingga sekarang akhirnya aku ada disini.
Keputusan ini tidak perlu disesali karena aku bisa bertemu dengan banyak orang yang OK2 dan aku rasa banyak dari mereka besok pasti bisa jadi orang yang hebat-hebat *dan aku sendiri terkadang merasa tidak ada apa-apanya dibanding mereka semua*. Disinilah aku baru mulai merasa untuk berpikir mengenai masa depan. Dan... sampe sekarang aku masih belum nemu jawabannya *hiks...T_T*.
Nah, berkat masa SMA yang penuh dengan ketidakberesan hidup, aku jadi belajar mengenai banyak hal. Yang jelas ada satu perubahan besar, aku adalah orang paling pesimistis di masa lalu dan sekarang aku bisa berubah menjadi orang yang selalu optimis terhadap banyak hal (walaupun tidak semua). Masa kuliah adalah saat-saat dimana aku mulai belajar untuk bisa menjalani hidup saat ini dengan sebaik-baiknya. Today is a gift, mungkin itulah yang aku coba jalani dan sangat susah. Dalam setiap semester selalu ada hal baru yang "memaksaku" untuk belajar. Saat kuliah TMMB, aku bertemu dengan narasumber yang luar biasa, beliau mengajarkan untuk selalu belajar berterimakasih dalam hidup. Sejak itu aku selalu berusaha untuk menapaki setiap perkara-perkara kecil yang terjadi selama proses ini berlangsung.
Kemudian, awal semester 4 aku memutuskan untuk mulai mencoba kerja sebagai part timer di puskom. Disini aku juga menemukan banyak teman yang luar biasa mendukung. Waktu kerja disini aku mengalami sebuah kebimbangan yang sangat besar juga. Apa ya? Yapz, ada penawaran beasiswa ke Jepang!
Apaaa???? Jepang? Hei, ini negara yang paling ingin kukunjungi sejak aku mulai masuk SMA! What the?!
Next...The Cherry-blossoms Country ^_^v
0 comments:
Post a Comment