Yah, boleh dibilang ini adalah negara Asia yang paling ingin kukunjungi. Dulu aku sering berandai-andai untuk pergi ke negara ini dan sekarang ada penawaran untuk kesana di depan mata lagi. Seneng...bingung....bahagia...takut.... semua jadi satu ga karuan. Ditambah lagi batas terakhir pengajuan permohonannya adalah keesokan harinya. Tambah pusing lagi. Ini adalah masa kebimbangan terbesar dalam membuat keputusan. Akhirnya, dengan penuh kebingungan dan harapan aku kembali harus bekerja di puskom. Nah, waktu nya sekali lagi sangat pas. Waktu itu aku jaga sama ce Fang2, mahasiswi sastra Tionghoa.
Waktu itu, kita sebenernya belum terlalu kenal tapi mungkin karena aku ini orangnya sok akrab kali ya maka jadilah aku ngomongin masalah ini. Jawaban yang dikeluarkan olehnya sesuai dengan harapan yaitu daftar aja siapa tau dapet. Itu jawabannya, habis itu dia cerita waktu sekolah di Tianjin, China. Aku jadi tambah kepengen dan semangat daftar. Maka selesai jaga puskom jam setengah delapan malam aku langsung pulang kos dengan penuh semangat kemudian buka laptop tercinta untuk bikin lamaran ikut program itu. Ga ada pikiran sama sekali berapa banyak saingan yang harus dihadapi mengingat ini saingannya satu universitas lho! Alhasil, jadilah lamaran *yang sampe sekarang aku masih merasa kurang puas sama isinya* dengan banyak kendala dan ketidak-maksimalan yang ada karena hanya dibuat dalam waktu H min beberapa jam. Besoknya, dengan penuh keyakinan aku masukin lamaran tersebut ke BAKP. Dua hari kemudian aku harus ambil test toefl karena hasil test ku yang lama udah kadaluarsa. Sehari setelah test toefl yang sangat gelap dan pasrah terhadap hasilnya tersebut aku harus maju untuk wawancara dalam bahasa inggris. Yah dengan bahasa inggris yang lumayan plegak-pleguk *padahal klo tertulis aku bisa sangat over confidence inggrisku tu baguslah* gak jelas itu aku coba jawab satu persatu pertanyaan yang diajukan. Akhirnya setelah dicecar hampir satu jam dengan pertanyaan bahasa inggris, selesai juga dengan penuh kebingungan. Hahaha....
Sekarang tinggal tunggu hasilnya, diterima apa ngga. Aku anggap waktu itu ga ikut program ini sama sekali, makannya aku bisa kuliah dengan perasaan biasa-biasa saja tanpa harap karena sebenernya aku ini ber-feeling antara pasti diterima dan ngga keterima juga. Daripada aku bingung mikirin mendingan aku ga mikir *dasar!!!*
Kira-kira seminggu kemudian aku dapet sms dari Ms. Grace Swestin berkaitan dengan beasiswa ini. Tapi aku juga belum merasa seneng, bukan sama sekali ga seneng soalnya aku menunggu jam 4 sore dengan penuh harap dan setelah jam 4 aku berjalan dengan semangat ke kantor dekan. Nah disini aku diberitahu klo aku diterima tapi berangkat musim semi. Lah? Kok isa? Dalam pikiran 'benere aku ni keterima pa ngga to? Apa ini hanya sekedar penolakan secara halus?' o_O
Nah aku baru benar-benar merasa yakin setelah aku menerima sendiri surat dari BAKP yang menyatakan klo aku adalah salah satu dari kandidat yang sukses untuk berangkat kesana v^o^v
Next...Preparing the Departure -_-"
0 comments:
Post a Comment