BEIJING (SINDO) – Langkah kontingen Indonesia pada Olimpiade 2008 Beijing diawali sukses Maria Kristin Yulianti yang berhasil melaju ke babak kedua nomor tunggal putri cabang bulutangkis.
Maria Kristin berhasi lolos dari lubang jarum setelah menaklukkan pemain Jerman, Juliane Schenk, 18-21, 21-12, 22-20 di Beijing University of Technology Gymnasium, Beijing, kemarin. Kemenangan Maria dalam pertandingan yang berlangsung dramatis setidaknya bisa menjadi pemicu bagi atlet lain yang baru akan berlaga hari ini.
Pada pertandingan pembuka, gadis kelahiran Tuban, 25 Juni 1985, itu menunjukkan kekuatan mental lebih baik dibandingkan lawannya.Hasil ini terhitung mengejutkan bagi Maria, jika melihat peringkat dunia Schenk yang berada delapan tingkat di atasnya, 13. Pertandingan itu tidak dilalui dengan mudah oleh Maria. Peraih medali emas SEA Games 2007 itu malah terdesak di set pertama, meski mencoba berinisiatif menyerang.
Dia kerap melakukan blunder saat permainan bola di depan net. Akibatnya, pemain yang memiliki peringkat 21 Badminton World Federation (BWF) itu gigit jari. Dia kehilangan set pertama di tangan pemain yang pernah dikalahkannya di Piala Uber 2004. Untung, mental Maria tak ikut jatuh. Justru di set kedua dia bangkit dan mulai menemukan permainan terbaik dengan terus menekan Schenk, termasuk lebih berhati-hati dalam menerapkan pola permainan di depan net.
Hasilnya luar biasa. Dia mampu merebut kemenangan di set kedua dengan selisih cukup telak, sembilan poin. Dia bahkan mampu menutup laga itu dengan kemenangan setelah bertarung ketat di set penentu. ”Saya sempat gugup di set pertama. Karena itu, saya tidak bisa menemukan permainan terbaik saya di set itu. Baru di set kedua saya lebih rileks, sehingga bisa mengendalikan laga dengan baik,” ujar Maria yang akhirnya memenangkan pertandingan dalam waktu 69 menit.
”Angin yang bertiup kencang juga sedikit mengganggu penampilan saya,” imbuhnya. Setelah lewat dari babak pertama, peluang Maria di babak kedua cukup menjanjikan. Dia akan ditantang Yoana Martinez. Pebulutangkis asal Spanyol itu lolos ke babak kedua setelah mengalahkan atlet Australia Erin Carrol 21-9,21-16. Di atas kertas Maria memang lebih bagus dari Martinez.
Apalagi faktanya pemain Spanyol itu belum pernah mendapat gelar juara di turnamen internasional yang diikutinya. Paling tinggi dia menjadi runner-upseperti di Kenya Internasional 2008 dan Mauritius Internasional 2008. ”Saya harap Maria bisa menjaga performanya seperti babak pertama tadi (kemarin).
Yang penting saya bersyukur dia bisa membalikkan kondisi dan memetik kemenangan,” ujar Wakil Ketua Umum II KONI/KOI Pusat Sri Sudono Sumarto kepada SINDO kemarin. Hal senada diungkap Sekretaris Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam. Dia mengaku puas dengan kemenangan Maria. Tentu dia juga berharap Maria bisa terus melangkah ke jenjang lebih tinggi.
”Saya melihat Maria makin matang, meski alam bertanding tidak mendukungnya. Saya harap dia bisa terus menjaga peluangnya. Sampai sekarang memang cabang bulu tangkis saja yang bisa menjadi harapan (Indonesia meraih) emas,” ujar Wafid. Kemenangan Maria pada laga pembuka diharapkan menjadi pelecut semangat bagi Lilyana Natsir/ Vita Marrisa yang akan terjun di ganda putri hari ini.
Maklum, mereka akan mengawali langkah dengan menghadapi pasangan China, Yang Wei/ Zhang Jiewen, yang saat ini berperingkat nomor satu dunia. Di atas kertas, sulit bagi dua Srikandi Indonesia itu melaju ke fase berikutnya. Sebab, dari segi kualitas terdapat perbedaan yang begitu mencolok. Dari sisi rekor bertanding pun, Lilyana/ Vita yang menempati urutan ketujuh dunia selalu kalah ketika berjumpa Yang/ Zhang di tiga turnamen sebelumnya.
Kekalahan itu terjadi saat Denmark Super Series 2007, Prancis Super Series 2007 dan Kejuaraan Asia 2008. Selain itu, prestasi Yang/ Zhang sepanjang musim ini begitu cemerlang. Dari enam laga yang diikuti, lima di antaranya berbuah trofi juara, termasuk Piala Uber. Di Inggris Super Series, mereka juga menjadi semifinalis. Sebaliknya, Lilyana/ Vita baru merengkuh satu kemenangan dari delapan pertandingan, yakni Indonesia Super Series.
Prestasi lainnya hanya sampai menjadi semifinalis Singapura Super Series dan Kejuaraan Asia. Sisanya kerap terhenti di babak 16 besar. Walau demikian, Manajer Tim Bulutangkis Lius Pongoh masih percaya Lilyana/ Vita bisa berbuat lebih untuk Indonesia. Berada di peringkat 9 BWF bukan berarti peluang merebut kemenangan hilang sama sekali. Semua sangat tergantung strategi dan permainan yang akan diterapkan kedua pemain di lapangan.
”Pelatih memang punya peranan dalam membentuk atlet potensial, tapi setelah di lapangan itu sangat tergantung pada pemain, terutama (bagaimana) mengatur strategi dalam meredam lawan,” ujar Lius kepada SINDO tadi malam. Menurut Lius, Lilyana dan Vita memang harus cerdas dan tanggap dalam menghadapi serangan lawan. Apalagi, Yang/ Zhang adalah ganda nomor satu dunia yang tentu sudah memiliki cara menaklukkan ganda Indonesia.
”Di lapangan situasinya tidak bisa diprediksi. Semuanya bisa berubah sewaktuwaktu,” ujar manajer tim bulu tangkis Indonesia di Olimpiade 2008 Beijing itu. Di sisi lain, Lius juga berharap Lilyana dan Vita tetap bermain tanpa beban. Jika hal itu bisa dilakukan, bukan mustahil itu akan menjadi kekuatan tersendiri yang bisa menghancurkan pasangan terbaik dunia itu.
”Saya harap sikap tanpa beban itu akan menjadi motivasi tersendiri bagi mereka, sehingga penampilannya akan jauh lebih baik. Faktanya sudah banyak. Jika pemain tampil dengan beban berat, itu akan membahayakan posisinya. Sebaliknya, jika bermain lepas, justru akan menjadi senjata mematikan bagi lawan,” ujar Lius. Lius sadar kekuatan Lilyana/ Vita tak setangguh Yang/ Zhang karena Lilyana dan Vita lebih memiliki spesialisasi di ganda campuran.
Jadi, sangat mungkin jika kekompakan mereka tidak sebagus saat tampil di nomor ganda campuran. Sejauh ini Lilyana memang lebih banyak berpasangan dengan Nova Widianto di ganda campuran. Bahkan mereka kini menjadi ganda campuran terbaik dunia. Kondisi sama juga terjadi dengan Vita.
Dia juga lebih piawai bermain ganda campuran bersama Flandy Limpele. Bahkan, mereka kini menjadi pasangan terbaik ketiga dunia. ”Kondisinya memang seperti itu. Jadi, saya berharap Lilyana dan Vita bisa bermain cerdas dalam pertandingan besok. Dan tentu, mereka juga harus tetap tampil lepas,” harapnya.(m ridwan)
(Sumber: Seputar-indonesia.com)
Monday, August 11, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Hweeee.....
Pertandingan pertama langsung menang!!! Hebat...Hebat!!!! Ayo dukung terus tim dari Indonesia di Olimpiade Beijing 2008!!!
IN-DO-NE-SIA!!! prok...prok...-prok...-prok!!!!!!
Post a Comment